Teori Talcott Parsons telah lama menjadi pilar dalam pemahaman sosiologi tentang hierarki dan struktur sosial. Dalam opini ini, kita akan mengulas kembali konsep hierarki dan struktur dalam teori Parsons, mengeksplorasi relevansinya dalam konteks modern, dan mempertimbangkan beberapa kritik yang telah dia terima.
Salah satu konsep sentral dalam teori Parsons adalah hierarki sosial. Parsons berpendapat bahwa masyarakat terdiri dari berbagai subsistem sosial, seperti keluarga, agama, dan ekonomi, yang saling berinteraksi dan terstruktur dalam sebuah hierarki. Hierarki ini mencerminkan peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam masyarakat. Misalnya, keluarga bertanggung jawab untuk pemenuhan kebutuhan individu, sedangkan lembaga ekonomi bertanggung jawab untuk produksi dan distribusi sumber daya. Hierarki ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana masyarakat diorganisir dan bagaimana individu berinteraksi dalam konteks sosial.
Namun, dalam masyarakat modern yang semakin kompleks dan beragam, relevansi konsep hierarki dalam teori Parsons telah dipertanyakan. Kritikus berpendapat bahwa konsep hierarki cenderung mempertahankan ketimpangan kekuasaan dan pengabaian terhadap kelompok-kelompok yang berada di bawah dalam struktur sosial. Masyarakat kontemporer menghadapi tantangan besar dalam menciptakan kesetaraan dan inklusi sosial, dan pendekatan yang terlalu fokus pada hierarki dapat menghambat upaya tersebut.
Selain itu, beberapa peneliti menyoroti bahwa struktur sosial dalam teori Parsons cenderung statis dan kurang memperhitungkan perubahan sosial yang terus-menerus. Masyarakat modern ditandai oleh dinamika dan perubahan yang cepat, sehingga penting untuk mengembangkan perspektif yang lebih fleksibel dalam memahami struktur sosial. Pendekatan yang mengakui perubahan sosial dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti globalisasi, teknologi, dan mobilitas sosial dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang masyarakat saat ini.
Namun, meskipun kritik-kritik ini, konsep hierarki dan struktur dalam teori Parsons tetap memiliki nilai dalam pemahaman kita tentang masyarakat. Mereka memberikan kerangka kerja yang dapat membantu menganalisis pola-pola sosial, peran, dan interaksi dalam masyarakat. Namun, penting untuk melihatnya sebagai alat analisis yang dapat dikombinasikan dengan pendekatan lain yang lebih inklusif dan dinamis.
Dalam mengulas kembali hierarki dan struktur dalam teori Talcott Parsons, kita dapat menghargai kontribusinya dalam memahami masyarakat, sambil mengakui bahwa pendekatan ini harus terus diperbarui dan disesuaikan dengan realitas sosial yang terus berkembang.
Sumber kutipan:
1. Parsons, T. (1951). "The Social System". The Free Press.
2. Alexander, J.C. (1982). "Theoretical Logic in Sociology: Vol. 1, Positivism, Presuppositions, and Current Controversies". University of California Press.
3. Calhoun, C. (2007). "Classical Sociological Theory". Wiley-Blackwell.
4. Mestrovic, S.G. (1994). "Anthony Giddens: The Last Modernist". Routledge.
 

Komentar
Posting Komentar