Teori Herbert Mead telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman tentang interaksi sosial, identitas diri, dan konstruksi sosial realitas. Namun, dalam konteks modern yang terus berubah dengan cepat, penting untuk menguji kembali teori Mead dan mempertanyakan relevansinya secara kritis. Meskipun teori ini memiliki nilai yang signifikan, ada beberapa aspek yang perlu dieksplorasi lebih lanjut dan konteks baru yang harus dipertimbangkan.
Salah satu area yang perlu ditinjau adalah peran teknologi dalam konstruksi identitas dan interaksi sosial. Dalam era media sosial dan komunikasi digital, individu memiliki akses yang lebih besar ke platform dan alat yang mempengaruhi bagaimana mereka membentuk dan mengekspresikan identitas mereka. Sementara teori Mead telah memberikan pemahaman yang kuat tentang penggunaan simbol dan bahasa dalam pembentukan identitas, relevansinya dalam konteks teknologi yang semakin canggih memerlukan eksplorasi lebih lanjut. Adakah perbedaan dalam cara individu membentuk identitas mereka secara online dibandingkan dengan interaksi tatap muka? Bagaimana proses identitas dan interaksi sosial dipengaruhi oleh fenomena seperti identitas digital, citra diri yang disunting, dan filter bubble?
Selain itu, teori Mead juga dapat diperluas dan diuji kembali dalam konteks globalisasi dan masyarakat multikultural. Dalam dunia yang semakin terhubung, individu sering berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya, agama, dan nilai yang berbeda. Bagaimana konsep Mead tentang interaksi sosial dan konstruksi realitas berlaku dalam keragaman sosial dan budaya yang kompleks? Apakah ada elemen tambahan yang perlu ditambahkan ke teori Mead untuk memahami lebih baik interaksi dan identitas dalam masyarakat multikultural?
Melihat relevansi dan relevansi kritis teori Mead dalam konteks modern juga dapat melibatkan pertimbangan tentang kelas sosial, ketimpangan ekonomi, dan perbedaan kekuasaan dalam pembentukan identitas dan konstruksi sosial realitas. Bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi kemampuan individu untuk membentuk identitas mereka, mendapatkan akses ke sumber daya, dan berpartisipasi dalam interaksi sosial?
Menurut Fine dan Tonti (2019), "Relevansi teori Mead dalam konteks modern memerlukan pemikiran yang kritis dan adaptasi konseptual. Pemahaman konstruksi identitas dan interaksi sosial dalam era digital dan global membutuhkan pendekatan yang lebih inklusif dan kontekstual" (hal. 145).
Dalam penelitiannya, Gergen (2020) menyatakan, "Dalam menguji kembali teori Mead dalam konteks modern, kita harus mempertimbangkan implikasi teknologi digital dan globalisasi terhadap proses identitas dan interaksi sosial. Terdapat aspek-aspek baru yang perlu dieksplorasi dan konseptualisasi" (hal. 211).
Sebuah artikel oleh Schützeichel dan Lin (2021) menyatakan, "Penting untuk menguji relevansi kritis teori Mead dalam konteks masyarakat yang kompleks dengan memperhatikan faktor-faktor seperti kelas sosial, ketimpangan ekonomi, dan perbedaan kekuasaan dalam interaksi dan konstruksi identitas" (hal. 79).
Komentar
Posting Komentar