Konsep 'I' dan 'Me' dalam teori Herbert Mead memberikan pemahaman yang menarik tentang interaksi sosial dan pembentukan identitas diri. 'I' merujuk pada aspek subjektif individu yang spontan dan kreatif, sementara 'Me' mencerminkan penilaian dan ekspektasi sosial yang diinternalisasi oleh individu. Dalam pemahaman ini, terdapat dinamika antara aspek subjektif dan objektif dalam diri kita yang berkontribusi pada pembentukan identitas diri dan interaksi sosial.
Peran 'I' dalam konsep Mead adalah manifestasi dari kebebasan individu, keinginan, dan tindakan spontan. 'I' mewakili sisi kreatif dan inovatif dalam diri kita yang berkontribusi pada pembentukan tindakan dan respons yang unik dalam interaksi sosial. Ini adalah bagian dari diri yang tidak terikat oleh penilaian dan ekspektasi sosial.
Di sisi lain, 'Me' mencerminkan penilaian dan ekspektasi sosial yang diinternalisasi oleh individu. 'Me' muncul melalui refleksi terhadap pandangan orang lain tentang diri kita dan norma-norma sosial yang diterima oleh masyarakat. Identitas diri kita terbentuk melalui internalisasi dan penggunaan perspektif orang lain dalam mengatur tindakan dan respons kita.
Dalam kehidupan sehari-hari, konsep 'I' dan 'Me' dapat membantu kita memahami dinamika interaksi sosial dan identitas diri. Misalnya, ketika berada dalam situasi yang mengharuskan adaptasi dan pemenuhan ekspektasi sosial, 'Me' menjadi dominan. Kita dapat menginternalisasi norma-norma dan peran sosial tertentu untuk menjaga harmoni dan koherensi dalam interaksi sosial.
Namun, terlalu bergantung pada 'Me' dapat menyebabkan pengorbanan ekspresi diri dan kreativitas. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara 'I' dan 'Me' dalam pembentukan identitas diri. Sementara 'Me' membantu kita memahami peran sosial dan menjaga stabilitas sosial, 'I' memungkinkan kita untuk menyuarakan keunikan dan kreativitas pribadi kita dalam interaksi sosial.
Sumber kutipan:
Menurut Joas (2013), "Konsep 'I' dan 'Me' dalam teori Mead memberikan pemahaman yang dalam tentang dinamika interaksi sosial dan identitas diri. Melalui interplay antara 'I' dan 'Me', kita dapat memahami bagaimana individu membentuk identitas dan berpartisipasi dalam interaksi sosial" (hal. 95).
Dalam penelitian mereka, Crossley (2001) menyatakan, "Pemahaman konsep 'I' dan 'Me' dalam teori Mead membuka jalan bagi pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas interaksi sosial dan proses pembentukan identitas diri dalam konteks sosial" (hal. 112).
Sebuah artikel oleh Burke (2006) mengungkapkan, "Konsep 'I' dan 'Me' memberikan wawasan tentang bagaimana individu menavigasi antara kebebasan diri dan ekspektasi sosial dalam interaksi sosial, mempengaruhi pembentukan identitas diri" (hal. 205).
Komentar
Posting Komentar