Sosiologi merupakan ilmu sosial yang mempelajari masyarakat, interaksi sosial, dan pola-pola yang terjadi dalam kehidupan sosial manusia. Sejarah sosiologi melibatkan perkembangan pemikiran dan kontribusi para tokoh penting dalam bidang ini. Berikut ini adalah penjelasan rinci tentang sejarah sosiologi;
|
www.kompasiana.com |
1. Filsafat Sosial Awal
Filsafat sosial adalah bagian awal dari perkembangan pemikiran sosial. Pemikiran ini mencakup berbagai pertanyaan tentang struktur sosial, moralitas, dan tata nilai. Tokoh-tokoh penting dalam filsafat sosial termasuk Plato, Aristoteles, dan Auguste Comte."Sosiologi mengembangkan pemikiran filosofis Plato dan Aristoteles tentang masyarakat dan kehidupan sosial menjadi sebuah ilmu yang sistematis." (Macionis, J. J., & Plummer, K. (2012). Sociology: A Global Introduction).
2. Sosiologi Awal
Perkembangan sosiologi modern dimulai pada abad ke-19 dengan kontribusi sejumlah tokoh penting. Auguste Comte dianggap sebagai bapak sosiologi modern karena ia mencetuskan istilah "sosiologi" dan memperkenalkan metode ilmiah dalam mempelajari masyarakat."Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan perilaku manusia dalam konteks masyarakat." (Giddens, A., Duneier, M., Appelbaum, R. P., & Carr, D. (2017). Introduction to Sociology)
3. Positivisme Sosial
Positivisme sosial adalah aliran pemikiran yang didukung oleh Auguste Comte. Menurut Comte, sosiologi harus didasarkan pada metode ilmiah dan observasi objektif. Ia menekankan bahwa pengetahuan tentang masyarakat harus bersifat positif, yaitu didasarkan pada fakta yang dapat diamati. "Sosiologi harus mengikuti metode ilmiah dan menggunakan observasi objektif untuk mempelajari masyarakat." (Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2003). Sociological Theory)
4. Konflik Sosial
Teori konflik sosial melihat masyarakat sebagai arena pertempuran antara kelompok yang berbeda dengan tujuan dan kepentingan yang bertentangan. Karl Marx, seorang filsuf dan sosiolog terkenal, memainkan peran penting dalam pengembangan teori konflik sosial. "Konflik sosial terjadi karena ketidakadilan struktural dan perbedaan kekuasaan di antara kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat." (Mills, C. W. (2000). The Sociological Imagination)
5. Fungsionalisme
Fungsionalisme adalah teori sosiologi yang menekankan pentingnya fungsi-fungsi sosial dalam menjaga stabilitas masyarakat. Emile Durkheim, seorang sosiolog terkemuka, merupakan salah satu pendukung utama teori fungsionalisme. "Fungsionalisme menyoroti pentingnya fungsi-fungsi sosial dalam menjaga kestabilan dan kohesi masyarakat." (Ritzer, G., & Goodman, D. J. (2003). Sociological Theory)
6. Interaksionisme Simbolik
Interaksionisme simbolik adalah pendekatan dalam sosiologi yang menekankan pentingnya simbol-simbol dalam interaksi sosial dan konstruksi makna. George Herbert Mead dan Herbert Blumer merupakan tokoh-tokoh utama dalam pengembangan interaksionisme simbolik. "Interaksionisme simbolik memfokuskan perhatian pada konstruksi sosial melalui interaksi dan pemberian makna." (Charon, J. M. (2010). Symbolic Interactionism: An Introduction, an Interpretation, an Integration)
Komentar
Posting Komentar